Hari Guru Nasional dalam Gagasan Kaum muda Milineal

 

Nama : Siti Aura Artisyah
Kelas : XII IPS 3

Refleksi Hari Guru Menurut Kaum Milineal


    Hari Guru Nasional berkaitan erat dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang diawali oleh terbentuknya Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) pada tahun 1912.PGHB dibentuk untuk memperjuangkan nasib para anggotanya yang memiliki latar pendidikan berbeda-beda. Beriringan dengan perkembangan organisasi guru, maka munculah organisasi-organisasi guru lainnya.

    Kemudian, di tahun 1932, PGHB berganti nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Saat Indonesia diduduki oleh Jepang, segala bentuk organisasi dilarang, sekolah ditutup, dan PGI pun tidak dapat beraktivitas seperti sedia kala. Namun, situasi berubah saat Indonesia berhasil menyatakan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.

    Setelah kemerdekaan, para tenaga pendidik Indonesia lantas melahirkan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24-25 November 1945 di Surakarta. Kongres tersebut didatangi oleh para guru dan pegawai pendidikan hingga akhirnya terbentuklah PGRI.

    Hari Guru Nasional jatuh pada 25 November setiap tahunnya. Hari Guru Nasional ini diperingati untuk memberi penghargaan terhadap guru-guru di Indonesia yang telah mengabdikan diri mendidik generasi muda.

    Diketahui bahwa generasi millenial sangat dekat dengan teknologi. Banyak kalangan menyebut anak-anak muda zaman now sebagai generasi millennial. Generasi ini lahir setelah zaman generasi X, atau tepatnya pada kisaran tahun 1980 sampai tahun 2000-an. Diketahui bahwa generasi millenial sangat dekat dengan teknologi. Kehidupan generasi ini tidak bisa dilepaskan dari teknologi dan internet, berbeda dengan generasi X di mana pengaruh dari teknologi belum terlalu menonjol seperti saat ini. Generasi millennial lahir ketika handphone dan media sosial mulai muncul di Indonesia, sehingga wajar apabila generasi ini lebih melek teknologi dibanding generasi-generasi sebelumnya. 

    Murid milenial sekarang dituntut bukan hanya harus cerdas dalam bidang intelektual dan pengetahuan saja, namun karakter yang dimiliki harus baik, berakhlak yang benar sesuai norma di masyarakat.Peran dan tugas guru di era sekarang ini lebih berat. Tantangan pendidikan masa depan yang menuntut peserta didik agar mampu berpikir secara kritis, berkolaborasi, memecahkan masalah, mengambil keputusan dan berpikir kreatif harus dihadapi guru.  Guru harus benar-benar mampu menyiapkan berbagai han agar dapat mencetak generasi muda yang lebih berkompeten di masa mendatang. 

    Menjadi seorang guru adalah profesi yang mulia. Totalitas dan komitmen yang besar dalam mengajar serta dibutuhkan kesabaran dan keuletan menjadi modal utama agar terciptanya peserta didik yang cerdas dalam pengetahuan. Guru ikut berperan besar dalam menentukan kualitas dan karakter generasi bangsa.

    Dalam masa pandemi Covid-19, kini kegiatan belajar mengajar (KBM) tak lagi dilaksanakan di ruang kelas, tetapi dari rumah. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) menjadi alternatif agar pendidikan tetap berjalan. Namun, peran  guru dan sekolah masih dibutuhkan. Perbedaan kondisi menjadi factor perjuangan seorang guru. Hanya melalui layar HP/ laptop , kita para kaum milenial bisa betatap muka dengan guru. Guru dituntut kreatif dalam memberikan materi PJJ, sehingga murid tak hanya mengerjakan tugas akademis, melainkan juga melakukan kegiatan menyenangkan agar keinginan belajar para murid tetap tinggi. Karena, pendidikan tak  bisa berjalan tanpa seorang guru. Untuk itulah guru juga tetap berkarya meski dalam masa sulit seperti saat ini. Sudah seharusnya kita para generasi X menghormati, menghargai, dan berterimakasih kepada guru atas apa yang telah mereka berikan kepada kita sebagai penerus bangsa.

     Terima kasih kepada bapak dan ibu guru yang telah mengorbankan waktu dan tenaga untuk mendidik anak-anak bangsa agar menjadi penerus yang pintar dan cerdas.

 

 



Referensi

https://www.suara.com/news/2020/11/24/063550/sejarah-hari-guru-nasional-yang-diperingati-25-november?page=all

https://pustakabergerak.id/artikel/peran-dan-tantangan-pemuda-di-era-generasi-millenial#:~:text=Banyak%20kalangan%20menyebut%20anak-anak,usia%2017%20hingga%2037%20tahun

https://www.ayotegal.com/read/2019/12/10/2117/tantangan-guru-di-era-milenial

https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/23/175105071/guru-ini-panduan-mengajar-jarak-jauh-dari-sekolah-lawan-corona?page=all

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Respons Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia

Pengalaman Selama BDR